
Pesona Wringianom, dari petik jeruk hingga pondok wisata
PONCOKUSUMO – Jelajah desa kembali dilakukan oleh Pemkab Malang, setelah jelajah desa wisata pertama di Lawang berhasil digelar. Kini, rombongan Bupati Malang diboyong oleh Jeep Dewi Anom menjelajahi destinasi baru di desa wisata Wringianom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Sabtu (4/3).
Titik kumpul berada di Avocado Cafe. Selanjutnya, rombongan menuju petik jeruk, river tubbing dan oubound, hingga tujuan akhir di pondok wisata UMKM dan Griya Lestari. Menurut Bupati Malang Drs HM Sanusi MM jelajah ini tak lain untuk menggenjot upaya one village one destination, one village one product. Sehingga, masyarakat harus lebih responsif dan berinovasi terhadap perkembangan.
JELAJAH: Rombongan Bupati Malang berkeliling dengan Jeep Dewi Anom menjelajahi destinasi baru di desa wisata Wringianom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Sabtu (4/3). (ROFIAH ISMANIA/RADAR MALANG)
“Ini bentuk inovasi yang tidak ada menjadi ada. Saya berharap dengan jelajah wisata Kabupaten Malang bisa menemukan destinasi baru yang harus kita kembangkan,” ujar Sanusi.
Menurut Sanusi Pemkab Malang akan mendukung destinasi baru di desa Wringinanom. Sebab dengan adanya wisata baru akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 20 persen pajak hiburan yang masuk ke khas negera atau daerah. Dirinya, menghimbau agar pengelola dapat melakukan perijinannya terlebih dulu. “Jika ingin pelebaran jalan untuk kunjungan, atau fasilitas lain pemkab penuhi. Maka segera urus perijinannya,” tegas orang nomer satu di pemkab Malang itu.
Sementara itu, Owner Griya Lestari Agus menawarkan konsep destinasi Karang Kitri. Artinya memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman pangan. Tanah warga di tepi hutan seluas 5 hektar ditanami jeruk atau apel. Seiring waktu, akan ada penambahan tanaman import seperti stroberi hingga alpukat. Selain itu juga teradapat ulat sutra dan kerajinan tas hingga sendal.
“Tak hanya pertanian, peternakan, perikanan. Tamu saat ke sini akan ada tiketing. Lalu ada edukasi mulai dari menanam, mengelola, menggoreng, roasting kopi,” terang Agus. “Saat ini masih 30 persen pembangunan. Bulan Juni 60 persen siap terima wisatawan,”tambahnya.
by. Radar Malang